Wednesday, November 14, 2007

Gossip tentang gossip

Mind your own business! Artinya, uruslah dan bicaralah tentang dirimu saja. Kok kayaknya kita disuruh jadi egois ya? Ngomongin (kehebatan) diri sendiri bikin orang bosen. Biar ga bosen, harus ada gossip juga, asal tidak menjelek-jelekkan. Tapi sekali-sekali yuk bergossip tentang gossip.


Pertanyaan pertama: apa sih gossip itu?
Menurut sumber yang dapat dipercaya, gossip adalah pembicaraan informal, biasanya tidak berdasar dan tidak berguna alias kabar angin (angin=tidak ada, jadi kabar angin=omong kosong). Lebih jelek lagi kalau yang dibicarakan melulu keburukan orang. Ini bisa menjurus ke fitnah.


Konon, asal kata gossip sendiri adalah god-sib (sibling), god-parent, orang tua permandian (untuk orang Kristen) yang menunjukkan kedekatan hubungan. Artinya, jaman dahulu gossip hanya terjadi antara orang-orang yang dekat saja. Tapi, jaman berubah. Sekarang, semua koran dan majalah sudah menyiapkan kolom khusus untuk gossip, termasuk juga Invogro yang gossipnya selalu ditunggu … hehehe


Pertanyaan kedua: berita, interpretasi, atau spekulasi?
Bagi non-selebriti seperti kita ini (bangga!), yang lebih penting justru membedakan mana gossip tentang berita, mana gossip yang interpretatif, dan mana yang spekulatif. Seorang Menteri yang beberapa kali kedapatan ngobrol dengan gadis ABG bisa dianggap lagi jatuh cinta. Padahal, belum tentu! Ini gossip interpretatif, pendapat subyektif seseorang. Tapi kata orang, tak ada asap jika tidak ada api. Jadi, kalau tidak mau digosipin, gampang, jangan bikin api dong yee. Nah, kalau seorang menteri merayakan pernikahannya, jelas ini bukan interpretasi tapi murni berita. Bagaimana dengan spekulasi?


Pernah dengar gossip Pak Harto menikah lagi beberapa saat setelah almarhumah Ibu Tien meninggal? Pasalnya, seorang wartawan mendapati beliau berdiri di satu sisi makam almarhumah dan pindah ke sisi lain, berkali-kali. Tiba-tiba si wartawan teringat almarhumah pernah bersabda pada Pak Harto, “Mau kawin lagi? Langkahi dulu mayatku!” Sang wartawan langsung berkesimpulan: oh, kalau Pak Harto pindah dari satu sisi makam almarhumah ke sisi lain, itu berarti beliau melangkahi mayat almarhumah, itu berarti beliau ingin kawin lagi! Jelas, ini spekulasi! Bisa saja pak Harto berlaku demikian karena kebetulan tidak nyaman aja, banyak semut kali! Jika A maka B, jika B maka C, jika C maka D. Jadi jika A maka D. Ah, gossip yang spekulatif tuh!


Sayangnya, dalam banyak hal, berita, interpretasi dan spekulasi tercampur-campur. Harusnya, yang utama adalah berita, lainnya hanyalah bumbu aja. Tapi gawat kalau bumbu interpretasi dan spekulasinya yang justru mendominasi. Apalagi kalau media yang dipakai adalah bisik-bisik.
Pernah ikutan permainan bisik-bisik? Itu lho, 10 orang berjajar. Orang pertama dibisiki satu kalimat panjang. Nah, kalimat itu dibisikkan ke telinga orang kedua. Terus menerus, sampai ke orang kesepuluh. Dijamin, kalimat pertama sudah berubah 180 derajat di telinga orang kesepuluh. Jadi, berita yang "sensi" sebaiknya tidak disampaikan bisik-bisik tetapi ditulis aja deh.


Pertanyaan terakhir: mengapa orang bergossip?
Konon, gossip lebih kental dalam masyarakat yang lebih suka bercerita (daripada membaca atau menulis). Dalam masyarakat seperti ini, kohesi dibangun dengan cara berbagi informasi dengan cara verbal. Jadi, gossip bisa jadi melekat pada kultur juga.
Juga, perkembangan teknologi dan komunikasi mendekatkan orang sekaligus menggelitik mereka untuk bergossip. Ngobrol via telfon, kirim sms, berpartisipasi di chat room, ngomongin apa ayo! Masak ngomongin batu, gunung, planet? Bikin ngantuk deh.


Tapi kata orang bijak: mereka yang pikirannya hebat berbicara tentang gagasan; mereka yang pikirannya biasa-biasa saja bicara tentang kejadian-kejadian; mereka yang pikirannya sederhana bicara tentang orang lain! Mungkin paling menyenangkan punya teman yang kadang-kadang pikirannya hebat, kadang-kadang biasa-biasa saja, dan kadang-kadang serderhana. Bikin hidup jadi lebih hidup, gitu lho!

Submitted by mia on Sat, 2006-10-21 11:38
http://www.ppigroningen.nl/node/258

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home